Kamis, 24 Februari 2011

( Cerpen VII ) Mengapa harus peluru timah...? , mereka bukan penjahat... !!!

Sebelum'a saya sampaikan, untuk cerpen yg VII, utk tragedi ini, cukup menggaris bawahi... , Apapun penyebab tragedi tersebut, Sandy telah tiada... ,

Dari hasil uji balistic... Ternyata peluru yg di lepaskan aparat mengenai beton play over... Memantul Dan mengenai tepat pada bagian atas kepala salah satu aktifis yg sedang berorasi di sekitar daerah tersebut...

Siang itu Orasi di gelar... , 
di tengah hiruk-pikuk kesibukan kota Jakarta... betapa mereka sangat menginginkan keadilan... , betapa mereka sangat mengutuk tindak korupsi... , tolong..., kami adalah bukti bukan janji yang tumbuh dari harga-harga yg terlampau tinggi... , lalu ada yang berteriakkk... TURUNKAN HARGA...!!!, dsb, tp di tengah orasi yg sedang berjalan... tiba-tiba sekumpulan pelajar sekolah yg teryata terlibat tauran..., Berhamburan... Dan membaur dengan para aktifis..., keadaan menjadi kacaw..., suara tembakan terdengar... mungkin sebagai peringatan dari aparat keamanan... , dan... di sinilah awal pristiwa tragis itu terjadi... Yg menewaskan salah satu aktifis yg tergabung,... Sandy ( 1976-2009, hanya tokoh dalam cerpen ).

Tragedi yg di ambil dari kisah nyata yg menewaskan Sahabat kecil saya, saya masukan dalam cerpen ini, usia'a begitu muda, belum genab 18 thn, namun niat'a begitu suci, seperti aktifis yg lain yg tdk mmbiarkan... Kepalsuan & kebusukan di negri ini begitu saja, senang..., bahagia..., aku sempat mengenalmu... Alfian.( 1984 - 2002 ),

Back to cerpen,

"Assalamualaikum..."," walaikuikum salam..., ayah... kok Ayah sudah pulang..., kan biasa'a pulang jam setengah enam sore... , yah Sani dapat nilai bagus... "ucap Sani,"Ayah pulang sore karna kangen..., Ohh ya, pinter anak ayah..., Adik kamu kemana, Deli...?","Ayah...Deli kangen sama Ayah..."Deli menghampiri lalu memeluk Ayah'a,"Sama...Ayah juga , Ohh Deli..., nanti sekolah'a yg rajin ya seperti kakak", Nissa Mendengar semua percakapan itu dari dalam kamar, terlebih saat suara Deli, Nissa pun langsung keluar dan menuju ruang tengah , tapi di ruang tengah yang ia dapati sekerumunan orang, yg cukup ia kenal... tak lain tetangga-tetangga'a... , salah satu di antara mereka..., wanita itu mengenakan kerudung hitam..., menghampiri Nissa dan berucap..." yang sabar ya Niss..., saya turut berduka cita ... Sabar ya... ", " ada apa...?,Nissa penuh tanda tanya melihat suasana di rumah'a, ada apa ini ...?!!, Mazz... ", tak kuasa menyaksikan yang terjadi ... isak tangis..., perlahan ruang menjadi gelap... , dan semakin jelas terdengar, sayup-sayup suara "ibu..., bu...", "aaaagggg...",suara Nissa terdengar  sesak..., ruang perlahan semakin terang... samar-samar ia menangkap sesosok wajah..., di saat sadarnya ia dapati wajah Sani... putri'a , yg sejak tadi membangunkan..., " Ibu mimpi lagi ya... ?", tanya Sani..., Nissa memeluk Sani..., ( dalam hati Nissa, "sudah dua tahun berlalu..., semoga kau di sana bahagia...Sandy... suamiku" ), air matapun mengalir... namun segera Nissa menghapusnya, Sani kembali bicara...
"bu..., hari ini Sani kan pertama masuk sekolah..., setelah liburan dua pekan..., Sekolahan Sani kan agak jauh bu... ",Nissa pun berucap"( Nissa Melihat Jam Alrm... )" oh ia Nak ... Ya ampun..., Sudah hampir jam Enam ..., lekas nak... ",



hari yg cerah..., Semua sudah siap ..., Deli pun terlihat tak sabar...,
"Ayo bu... lekas dunn kata'a mau jalan2"," ya nak..., Deli kecilku... Kok gg sabar... ya...?!", Nissa menuntun Deli, mnghampiri mobil'a..., membukakan pintu... depan, Deli pun bergegas masuk, lalu Nissa mengunci pintu'a, untuk keamanan, Deli dengan duduk manis'a, dan tak lama ia menoleh ke belakang... , Deli berucap pada kakak'a..., yg sudah lebih dulu di dalam mobil...," ya kakak sekolah lagi... , Deli kan gg ada temen'a... ", " maka'a dede cepet sekolah biar banyak temen'a... " ucap Sani," tapi... tapi... Deli kan gg taww... sekolahan Deli di mana...?",Nissa yg mendengar pecakapan kedua putri'a hanya terdiam..., ia melanjutkan dengan mnghidupkan mobil... untuk sebuah perjalanan... Mengantar Sani ke sekolah..., "Sani kini telah kelas lima"( dalam hati Nissa...).

Sehabis mengantar Sani, Nissa melanjutkan perjalanan... , Nissa dan Deli kecil hendak berjiarah..., Di tengah perjalanan... ,  Deli berucap... "bu ini kertas kakak ketinggalan..."," kertas apa Nak... ?"," tulis tulisan apa Deli gg taww... "," coba ibu liat..., bukan soal pelajaran...( dalam hati Nissa )", ia pun melambatkan kendaraan'a, dan memarkirkn... ( sekitar daerah Cijantung, jam 10:30 ), Nissa membaca setiap kata demi kata... Hingga selesai...

Lalu Nissa berucap" Senyum...!!!",dan Deli yg mendengar ucapan Ibu'a, berkata" Deli bisa senyum...", Nissa menoleh pada Deli" ohhh ia manis sekali senyum Deli Ibu...", ( dalam hati Nissa "Ibu janji kan tersenyum Sani" ).


Sesampai'a di makam, Nissa berdo'a, sebelum'a Nissa berkata perlahan pada Deli..., "Nak... kita berdo'a ia untuk Ayah"," Ayah di mana ?" tanya Deli," Ayah ...", Nissa terhenti sejenak, tak lama berkata,"di dalam.." jawab Nissa, sambil menyentuh tanah merah makam Sandy.


Tak jauh dari tempat Nissa berdo'a, ada seorang lelaki yang juga sedang berjiarah, Nissa sempat memperhatikan kalau lelaki itu tersenyum saja karna melihat putri'a Deli, yang sedang bicara pada makam..., Nissa seperti'a kenal dia, lelaki yang dekat dengan Nia adik ipar'a...


Awal Tahun 2011

Back To Cerpen I...,




Sekian..., terima kasih

1 komentar: